Haidar Alwi: Jangan Terjebak Hoax, Cermati Fakta dengan Bijak

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Jakarta, – (Asta Cita Media)

Di era informasi yang bergerak cepat, kewaspadaan terhadap berita bohong menjadi sangat krusial. *Belakangan ini, tersebar sebuah video dengan narasi yang menuding beberapa tokoh terlibat dalam kasus yang masih dalam tahap penyelidikan.

Dalam penyebarannya, berita ini mengklaim adanya keterlibatan nama-nama seperti Erick Thohir, Boy Tohir, Arya Sinulingga, Riza Khalid, Kie Adrianto, Fahd Al Rafiq, Husein, serta seorang pejabat kepolisian bernama Karioto.

Sebagai pendiri Haidar Alwi Care (HAC) dan Haidar Alwi Institute (HAI), Ir. R. Haidar Alwi, Mt mengingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru mempercayai informasi yang belum dikonfirmasi oleh otoritas resmi.

Agar lebih jelas, mari kita telusuri satu per satu klaim yang disebarluaskan tersebut.

Membedah Hoax: Mana Fakta, Mana Narasi yang Dibuat-buat?

1. Klaim: “Para tersangka dalam BAP mengakui mendapat arahan serta perlindungan dari Boy Thohir dengan dukungan Erick Thohir.”

✅ Fakta:

Sampai saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Kejaksaan Agung yang membenarkan pengakuan ini.

Keterangan dalam BAP hanyalah bagian dari penyelidikan dan harus diuji lebih lanjut dalam persidangan.

Hoax seringkali memanfaatkan teknik “seolah-olah sudah terbukti,” padahal proses hukum masih berjalan.

2. Klaim: “Rumah Riza Khalid digeledah dan ditemukan barang bukti yang menguatkan tuduhan.”

✅ Fakta:

Tidak ada pernyataan resmi dari Kejaksaan Agung yang mengonfirmasi bahwa penggeledahan tersebut menghasilkan bukti yang menyeret nama-nama tertentu.

Jika memang ada barang bukti yang signifikan, pihak berwenang pasti akan merilis informasi tersebut secara resmi.

3. Klaim: “Erick Thohir menjamin keamanan operasi dengan menggandeng pejabat tinggi kepolisian dan eks pejabat KPK.”

✅ Fakta:

Tidak ada konfirmasi dari institusi kepolisian atau KPK mengenai keterlibatan nama yang disebutkan.

Teknik hoaks seperti ini sering digunakan untuk menciptakan kesan adanya jaringan besar yang sulit disentuh hukum, padahal belum tentu demikian.

4. Klaim: “Erick Thohir, Boy Thohir, dan Riza Khalid diduga mengelola impor dan oplosan BBM melalui Kie Adrianto.”

✅ Fakta:

Impor dan distribusi bahan bakar di Indonesia diawasi ketat oleh BPH Migas dan instansi terkait.

Jika benar ada pelanggaran, pasti sudah ada tindakan tegas dari aparat hukum, bukan sekadar rumor yang beredar di media sosial.

5. Klaim: “Arya Sinulingga disebut sebagai penghubung utama bersama Husein.”

✅ Fakta:

Arya Sinulingga memang menjabat sebagai staf khusus BUMN, namun tidak ada bukti bahwa ia terlibat dalam operasi ilegal seperti yang dituduhkan.

Tidak ada laporan resmi mengenai siapa Husein dan perannya dalam kasus ini.

Penyebutan nama tanpa dasar bertujuan untuk membangun citra adanya konspirasi besar yang seolah-olah sudah terbukti.

6. Klaim: “Erick Thohir dan Boy Thohir menerima uang koordinasi sebesar Rp50 miliar setiap bulan.”

✅ Fakta:

Jumlah yang disebutkan sangat besar dan sulit dipercaya tanpa bukti konkret.

Jika ada transaksi dalam jumlah semasif itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pasti sudah mendeteksinya dan melaporkannya ke aparat hukum.

7. Klaim: “Dana Rp 25 miliar dikirim setiap bulan sebagai uang pengamanan kepada pejabat kepolisian.”

✅ Fakta:

Tidak ada laporan keuangan atau bukti otentik yang membuktikan adanya transfer dana tersebut.

Narasi ini dibuat agar seolah-olah ada skema suap besar-besaran, padahal belum ada verifikasi dari pihak berwenang.

8. Klaim: “Gesekan antar lembaga semakin meningkat akibat penggeledahan rumah Riza Khalid.”

✅ Fakta:

Tidak ada pernyataan resmi dari institusi negara bahwa penggeledahan tersebut menyebabkan ketegangan antar lembaga.

Narasi semacam ini dibuat untuk menyebarkan ketidakpercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

9. Klaim: “Kasus ini akan menjadi ujian bagi Presiden Prabowo dalam pemberantasan korupsi.”

✅ Fakta:

Pemerintah telah menyatakan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi melalui mekanisme hukum yang berlaku.

Mengaitkan kasus ini langsung dengan kepemimpinan Presiden adalah teknik penggiringan opini yang belum tentu sesuai fakta.

Kesimpulan: Jangan Mudah Percaya, Cek Kebenaran Informasi!

Dari berbagai analisis di atas, jelas bahwa narasi yang beredar tidak didukung oleh bukti yang sah. Teknik yang digunakan dalam penyebaran hoaks ini mencakup:
✔ Menggunakan angka besar untuk membuat tuduhan lebih mencolok
✔ Mencatut nama tokoh terkenal agar terlihat kredibel
✔ Mengklaim adanya konspirasi tanpa bukti nyata
✔ Menggiring opini publik agar tidak percaya pada institusi negara

Ir. R. Haidar Alwi, Mt mengingatkan masyarakat untuk selalu menyaring informasi sebelum mempercayainya dan tidak mudah termakan propaganda yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

“Jangan biarkan diri kita terprovokasi oleh berita yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Jika ada dugaan tindak pidana, serahkan kepada aparat hukum, bukan opini liar yang disebarluaskan tanpa tanggung jawab,” tegas Haidar Alwi.

Mari bersama-sama membangun budaya literasi digital yang sehat dan melawan hoax dengan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan!.

(WH/Red)

Berita Terkait

Berita Lainnya

Dubes Rusia Adakan Acara Media Gathering dan Buka Puasa Bersama Pekerja Media

Jakarta, – (Asta Cita Media) Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Tolchenov, menyelenggarakan…

Kapolres Metro Tangerang Safari Ramadan, Kunjungi Pengasuh Ponpes Daarul Anshor KH. Entis Sutisna

Kota Tangerang, – (Asta Cita Media) Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho…

Ada Senyum Ramadan di Kampung Vitnam, Ciputat

Tangerang Selatan, – (Asta Cita Media) Komandan Korem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Zulhadrie S. Mara, M.Han.,…

Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Yang Dikerjakan Oleh PT Sino Road And Bridge Group Terus Berlanjut Di Tahun 2025, Termasuk Selama Bulan Puasa Ramadhan

Pandeglang, – (Asta Cita Media) PT Sino Road And Bridge Group terus mempercepat pembangunan Jalan…

Polisi Amankan 376 Butir Obat Terlarang Jenis Exymer dan Tramadol dari Dua Pelaku di Tangerang

Kota Tangerang, – (Asta Cita Media) Dua pelaku peredaran obat-obatan terlarang tanpa izin berinisial MR…