Liputan6.com, Jakarta – Sosok mungkin masih menjadi sosok yang asing bagi sebagian pengguna TikTok di Indonesia. Namun, siapa sangka, ia merupakan General Manager Content Operations TikTok di Asia Tenggara.
Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk mengurus salah satu wilayah dengan pengguna TikTok yang cukup besar. Hal itu ia ungkapkan dalam acara Obrolan Balkon yang dilakukan bersama Liputan6.com, Jumat (17/1/2025).
“Wilayah saya ini memang salah satu wilayah paling besar untuk TikTok. Jadi, sebulannya itu ada 325 juta user TikTok,” tuturnya menjelaskan.
Untuk di Indonesia sendiri, ada 125 juta pengguna aktif setiap bulan. Jumlah ini menjadikan sebagai pasar terbesar TikTok di Asia Tenggara.
Memiliki tanggung jawab sebesar itu, ia pun mengakui, kalau hal itu merupakan tantangan. Namun, di sisi lain, ini merupakan kesempatan yang tidak datang ke semua orang, terlebih Tiktok merupakan platform global.
Disinggung soal tugasnya saat ini, Angga menuturkan, dirinya bersama tim membantu para kreator konten untuk lebih mengenal TikTok, termasuk soal tren dan fitur-fitur yang ada di dalamnya.
“Nah, tugas saya bersama tim, kami bekerja bareng sama content creator, terus kami ajarin tren-tren yang oke, serta fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan juga,” tuturnya menjelaskan.
Sebelum bergabung bersama di 2022, Angga mengaku sebenarnya sudah cukup lama berkecimpung di bidang kreasi konten. Lulusan Universitas Padjajaran ini sudah terlibat di dunia konten sejak 2009, ketika bergabung dengan majalah Ia.
Pada saat itu, ia banyak terlibat dalam dunia kreatif, terutama komunitas dan anak muda. Dari situ, ia mulai merasa kalau konten merupakan kunci, terlepas dari platform atau mediumnya.
“Nah di sana, ternyata saya rasa itu kayaknya passion saya. Kebetulan, saya ketika itu banyak bekerja sama dengan dengan kreator konten,” ujarnya lebih lanjut.
Kemudian, ia bergabung dengan Famous ID sebagai bagian dari MCN Talent Management. Ketika itu, ia banyak bekerja sama dengan sejumlah kreator seperti Reza Arap, Fathia Izzati, serta Agung Hapsah.
Setelahnya, ia bergabung dengan UC Browser di 2019. Di sana, ia mengaku belajar algoritma dan hal-hal yang lain berhubungan dengan konten. Baru kemudian, ia bergabung dengan TikTok.
Meski kini terjun di bidang teknologi, Angga mengaku dirinya tidak memiliki latar belakang bidang tersebut. Ia menjalani pendidikan di program studi Manajemen Komunikasi UNPAD.
Ia menuturkan, untuk bisa berkarya di perusahaan teknologi, sebenarnya bukan sekadar latar belakang. Namun, hal yang penting adalah soal konsistensi.
“Konsistensi untuk mengenali kreativitas dirimu, memahami tren, konten, terus juga agile, serta always day one,” tuturnya menjelaskan.
Kendati demikian, ia menuturkan, tidak sekadar konsisten untuk mengejar satu tujuan, tapi seseorang juga harus bisa beradaptasi dengan kondisi sekitarnya.
“Jadi, saya sebenarnya agak di tengah. Saya konsisten, tapi kalau melihat peluang untuk berubah dan ini adalah hal baru, tentu saya akan cek,” ucapnya.
Hal yang mungkin tidak diketahui banyak orang, Angga ternyata adalah pecinta kopi. Minuman favoritnya itu pun ternyata menjadi filosofi dalam menjalani hidup.
Bagi Angga, kopi adalah lebih dari sekadar minuman, melainkan juga gambaran kehidupan. Ia membandingkan, kehidupan yang sukses itu layaknya proses membuat hingga menikmati kopi.
Menurutnya, kesuksesan itu bukan hanya dari hasil akhirnya, tetapi dari bagaimana kita menikmati setiap langkah dalam prosesnya.
“Kesuksesan itu selalu diukur dari uang, tapi uang itu seperti sedang menyeruput kopi. Kalau sedang banyak itu senang, tapi ketika sudah mulai dingin, lama-lama terasa kurang menyenangkan,” ujarnya.
Hal yang serupa itu juga bisa terjadi saat kita mengukur kesuksesan dengan uang. Namun, lain halnya, jika kita benar-benar menikmati proses tersebut, meski dirasa sudah berkurang, kita masih bisa mengapresiasinya.
“Jadi, menurut saya, sukses itu ketika seseorang mendapatkan sesuatu dan juga menikmati prosesnya,” ucapnya menutup perbincangan.
