Anang Iskandar Pakar Hukum Narkotika : Penangkapan 2 Ton Narkoba Penting,Tapi Rehabilitasi Lebih Menyelamatkan Anak Bangsa

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Jakarta, – (Asta Cita Media)

Penangkapan dua ton narkotika jenis sabu dan kokain oleh aparat gabungan, termasuk TNI AL, BNN, Polda Kepri, dan Bea Cukai, yang disebut sebagai operasi penyelundupan narkoba terbesar dalam sejarah Indonesia, mendapat apresiasi luas dari publik.

Nilai sitaan yang ditaksir mencapai Rp7 triliun ini menjadi sorotan utama berbagai media nasional.

Namun, Dr. Anang Iskandar, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dan mantan Kabareskrim Polri, mengingatkan bahwa penyelamatan anak bangsa dengan operasi yang kebetulan tertangkap atau dirancang, itu merupakan keberhasilan aparat dalam mencegah.

Di masa darurat sekarang ini, jangan lagi pecandu di hukum penjara atau hakim memvonis penyalahguna bukan di rehabilitasi. Kita perlu memberi perhatian serius pada rehabilitasi bagi para penyalahguna.

“Kalau penangkapan 2 ton itu, sejatinya mencegah peredaran narkoba. Yang menjadi poin besar menurut saya adalah bagaimana kita menyelamatkan bangsa ini dengan rehabilitasi narkoba. Penangkapan itu penting, tetapi rehabilitasi lebih menyelamatkan,” ujar Anang dalam keterangannya, Jumat (31/5).

Menurutnya, Indonesia sudah lama memasuki fase darurat narkoba. Istilah “darurat narkoba” bukan sekadar jargon atau wacana, melainkan situasi nyata yang sudah berdampak luas terhadap kesehatan masyarakat, masa depan generasi muda, dan stabilitas sosial ekonomi.

“Permasalahan narkotika ini sangat kronis. Sudah lebih dari 4 juta penyalahguna narkotika di Indonesia. Bukan hanya dari kalangan dewasa, tetapi juga remaja, bahkan anak-anak. Dan bukan hanya masyarakat berpendidikan rendah, tetapi juga dari kalangan berpendidikan tinggi,” tegas Anang.

Ia menambahkan, penyelesaian masalah narkoba tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah atau aparat penegak hukum.

“Semua elemen bangsa harus terlibat. Tidak bisa kita hanya menyerahkan ini pada aparat. Masyarakat, keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial harus menjadi bagian dari solusi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Anang mendorong pendekatan humanis dalam menangani para penyalahguna narkoba, yakni melalui rehabilitasi, bukan pemidanaan.

“Yang menyalahgunakan narkoba harus direhabilitasi, bukan dimasukkan ke penjara. Itu kunci penyelamatan,” tegasnya.

Menurut dia, bagi pecandu yang melaporkan diri, negara telah menyiapkan fasilitas rehabilitasi gratis.

“Mereka yang melapor tidak akan dipidana. Negara menanggung biaya rehabilitasi. Masyarakat bisa datang ke BNN atau rumah sakit yang ditunjuk untuk diasesmen dan mendapatkan layanan rawat jalan,” jelas Anang.

Anang menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa perang melawan narkoba tidak akan pernah berhasil jika tidak dibarengi dengan kepedulian terhadap korban penyalahgunaan.
Penangkapan 2 Ton Narkoba Penting, Tapi Rehabilitasi Lebih Menyelamatkan Anak Bangsa

Mari kita berlomba bukan hanya dalam menangkap, tapi juga dalam menyelamatkan,” ujarnya.

(WH/Red)

Berita Terkait

Berita Lainnya

Harlah Pancasila, Sachrudin Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih

Kota Tangerang, – (Asta Cita Media) Wali Kota Tangerang H. Sachrudin memimpin langsung Upacara Peringatan…

Kapolres Pesisir Barat Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Pesisir Barat Lampung, – (Asta Cita Media) Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana, S.I.K., M.M., memimpin…

DPN Persadin Resmi Melantik Ketua DPW Persadin Bali

Bali, – (Asta Cita Media) Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Advokasi Indonesia (DPN Persadin)…

Presiden Prabowo Memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 Yang Digelar Secara Khidmat di Gedung Pancasila

Jakarta, – (Asta Cita Media) Presiden Prabowo Subianto, memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun…

Presiden Prabowo Menyinggung Bahwa Kegagalan Menerapkan Pancasila Dalam Praktik Bernegara Menjadi Akar Dari Banyak Permasalahan Nasional

Jakarta, – (Asta Cita Media) Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Pancasila harus ditempatkan…