Wamendagri Bima Tegaskan Retret Kepala Daerah untuk Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Magelang, – (Asta Cita Media)

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendgari) Bima Arya Sugiarto menegaskan, retret pembekalan kepala daerah untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kata dia, memiliki tanggung jawab untuk memperkuat kompetensi masing-masing kepala daerah.

“Rangkaian pembekalan kepala daerah di tahun ini, kita tentu harapkan akan mencapai target-target yang betul-betul diturunkan menjadi mata acara dalam seluruh rangkaian,” jelas Bima dalam laporannya pada Pembukaan Retret Kepala Daerah di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025).

Bima membeberkan berbagai materi yang bakal disampaikan narasumber kepada kepala daerah pada retret pembekalan. Hal itu seperti pemahaman terhadap tugas pokok kepala daerah, pemahaman Asta Cita, dan program kerja setiap kementerian.

Tak hanya meningkatkan pemahaman, retret diarahkan untuk membangun kedekatan antarkepala daerah, sehingga mendukung pelaksanaan berbagai program kerja. “Membangun chemistry emotional bonding dan juga team building. Kedekatan antarkepala daerah akan memperkuat sinergi di masa depan,” ujarnya.

Selain itu, retret kepala daerah didesain lebih interaktif, sehingga terbangun interaksi bukan saja narasumber dengan kepala daerah, tapi juga antarkepala daerah. Dengan desain seperti itu, Bima berharap ada perspektif dari daerah yang bisa disampaikan kepada pemerintah pusat.

Lebih lanjut, Bima menyebutkan, dari 503 kepala daerah tercatat hingga Jumat (21/2/2025) malam, sebanyak 450 hadir dan 53 belum hadir. Dari 53 tersebut, 5 di antaranya izin karena sakit dan 1 izin bersurat. “Kemudian ada 47 yang hingga pagi ini belum ada kabar,” ujarnya.

Sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Bima meminta agar kepala daerah yang tidak hadir mengirimkan wakilnya. Hal ini penting agar materi yang disampaikan dalam retret dapat tersampaikan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat di daerahnya masing-masing.

Di lain sisi, pihaknya juga memitigasi kondisi kesehatan masing-masing peserta retret dengan memberikan penanda berupa gelang berwana. Ada tiga warna yang diberikan di antaranya hijau menunjukkan kondisi kepala daerah sehat, kuning memerlukan observasi, dan merah membutuhkan atensi khusus. Hingga saat ini, tercatat kepala daerah yang mengenakan gelang hijau sebanyak 413 orang, kuning 22, dan merah 15 orang.

(Rls/Red)

Berita Terkait

Berita Lainnya

Resmikan Fasilitas Publik Hasil Swadaya, Sachrudin Apresiasi  Kebersamaan Warga

Kota Tangerang, – (Asta Cita Media) Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan…

Anggota DPRD Kota Tangerang Sebut GHW Wujud Pemerataan Fasilitas Umum

Kota Tangerang, – (Asta Cita Media) Pemkot Tangerang akan membangun sebanyak 17 unit Griya Harmoni…

Ketua MB-PKRI Muara Enim Soroti Adanya Dugaan aktivitas Tambang Batubara Ilegal Terang-terangan Beroperasi

Muara Enim Sumsel, – (Asta Cita Media) 16 Maret 2025 Menanggapi keresahan Warga masyarakat adanya…

Berkah Ramadhan, BPPKB Banten DPRT PGB Kota Tangerang Gelar Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Sekaligus Buka Puasa Bersama

Kota Tangerang, – (Asta Cita Media) Pada Hari ini kita melaksanakan puasa sudah memasuki Hari…

Na’as, Balita di Kecamatan Binuang Tewas Masuk Sumur Saat Bermain

Kabupaten Serang, – (Asta Cita Media) Seorang balita bernama Muhammad Furkon berwusia 5 tahun meninggal…